Mustafalan.com – Hadits tentang berjabat tangan. Salah satu cara bersilaturahmi ialah dengan saling berjabat tangan. Entah kepada yang dikenal maupun yang tidak dikenal. Ini sudah menjadi sebuah kebiasaan khususnya usai sholat berjamaah.
Misalnya pada saat sholat jumat, sholat Idul Fitri, ataupun sholat Idul Adha. Setelah sholat para jamaah biasanya bersalam-salaman meski kepada orang yang tak mereka kenali. Mereka tetap mengulurkan tangan dengan senyum karena mereka hanya menganggap sudah satu muslim.
Tentunya ada banyak keutamaan dan manafaat bila seseorang berjabat tangan. Selain menunjukkan senyum yang merupakan pahala, juga menunjukkan bhawa kita siap menjalin tali silaturahmi antara sesama muslim.
Masih banyak lagi hal-hal yang perlu kita ketahui tentang berjabat tangan dalam Islam. Anda pun bisa mempelajarinya lebih lanjut dalam kumpulan daftar hadits dan dalil shahih tentang berjabat tangan di bawah berikut ini.
Kumpulan Hadits Tentang Berjabat Tangan
Tanpa banyak basa basi lagi, langsung saja silahkan simak ulasan lengkap mengenai daftar kumpulan hadits dan dalil shahih tentang berjabat tangan dalam bahasa Arab, latin, dan terjemahan Indonesia di bawah ini.
1. Keutamaan Berjabat Tangan
Dari al-Bara’ bin ‘Azib radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَا مِنْ مُسْلِمَيْنِ يَلْتَقِيَانِ فَيَتَصَافَحَانِ إِلاَّ غُفِرَ لَهُمَا قَبْلَ أَنْ يَفْتَرِقَا
“Tidaklah dua orang muslim saling bertemu kemudian berjabat tangan, kecuali akan diampuni (dosa-dosa) mereka berdua sebelum mereka berpisah.“
Dari Al Bara’ bin ‘Azib, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَا مِنْ مُسْلِمَيْنِ يَلْتَقِيَانِ فَيَتَصَافَحَانِ إِلاَّ غُفِرَ لَهُمَا قَبْلَ أَنْ يَفْتَرِقَا
“Tidaklah dua muslim itu bertemu lantas berjabat tangan melainkan akan diampuni dosa di antara keduanya sebelum berpisah.” (HR. Abu Daud no. 5212, Ibnu Majah no. 3703, Tirmidzi no. 2727. Al Hafizh Abu Thohir menyatakan bahwa sanad hadits ini dhaif. Adapun Syaikh Al Albani menyatakan bahwa hadits ini shahih).
2. Manfaat Jabat Tangan dalam Islam
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,
قَالَ رَجُلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ الرَّجُلُ مِنَّا يَلْقَى أَخَاهُ أَوْ صَدِيقَهُ أَيَنْحَنِى لَهُ قَالَ « لاَ ». قَالَ أَفَيَلْتَزِمُهُ وَيُقَبِّلُهُ قَالَ « لاَ ».قَالَ أَفَيَأْخُذُ بِيَدِهِ وَيُصَافِحُهُ قَالَ « نَعَمْ »
“Ada seseorang bertanya pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Bagaimana jika ada seseorang di antara kami bertemu dengan saudara atau temannya, lalu ia membungkukkan badannya?” “Tidak boleh”, jawab Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. “Bagaimana jika memeluk lalu menciumnya?”, orang itu balik bertanya. “Tidak boleh”, jawab beliau lagi. Orang itu pun bertanya, “Bagaimana jika ia mengambil tangan saudaranya itu lalu ia menjabat tangan tersebut?” “Itu boleh”, jawab beliau terakhir. (HR. Tirmidzi no. 2728. Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan. Al Hafizh Abu Thohir menyatakan bahwa sanad hadits ini dhaif. Sedangkan Syaikh Al Albani menghasankan hadits ini)
أَكَانَتِ الْمُصَافَحَةُ فِى أَصْحَابِ النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – قَالَ نَعَمْ
“Apakah berjabat tangan dilakukan di tengah-tengah sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam?” Anas menjawab, “Iya.” (HR. Bukhari no. 6263).
Kesimpulan
Sekian pembahasan mengenai
hadits tentang berjabat tangan, kumpulan hadits tentang berjabat tangan, hadits berjabat tangan menghilangkan dengki, hadits tentang mahram, hadits shahih tentang silaturahmi, ayat al-qur’an tentang berjabat tangan, hadits tentang senyum, hukum jabat tangan dengan bukan mahram, hadits tentang salam.
Baca: