Pertanyaan ini terus menghantui pikiran kita sejak kita menyaksikan perubahan yang drastis dalam karakter Eren Yaeger dalam serial anime Attack on Titan. Dari seorang pemuda yang bersemangat dan penuh semangat untuk melindungi teman-temannya dan dunianya dari ancaman para Titan, Eren telah berubah menjadi sosok yang gelap dan penuh dengan kebencian.
Ada banyak faktor yang mempengaruhi perubahan ini. Salah satunya adalah trauma yang dialaminya sepanjang hidupnya. Eren tumbuh dalam lingkungan yang keras dan kejam, di mana ia terus-menerus diserang oleh ancaman dari luar. Pengalaman traumatis ini telah membentuknya menjadi seseorang yang penuh dendam dan kebencian terhadap para musuhnya.
Selain itu, pengkhianatan dari orang-orang terdekatnya juga telah merusak hati dan pikiran Eren. Ketika orang-orang yang ia cintai mengkhianatinya, ia merasa terluka dan dikhianati. Hal ini membuatnya semakin tertutup dan sulit untuk percaya pada siapa pun, bahkan pada teman-temannya sendiri.
Namun, mungkin faktor yang paling penting dalam perubahan Eren adalah rasa putus asa. Seiring berjalannya waktu, Eren menyaksikan kehancuran dan penderitaan yang terus-menerus menimpa dunianya. Ia melihat teman-temannya tewas, rumah-rumah mereka hancur, dan tidak adanya harapan untuk masa depan yang lebih baik. Rasa putus asa ini membuatnya memilih jalan yang penuh dengan kebencian dan kekerasan sebagai cara untuk melawan ketidakadilan yang terus berlangsung.
Meskipun perubahan Eren menjadi sosok yang jahat memilukan bagi para penggemar, kita juga tidak bisa menyalahkan sepenuhnya atas tindakannya. Kita harus memahami bahwa Eren adalah produk dari lingkungan yang keras dan kejam, serta pengkhianatan yang ia alami. Dia adalah cermin dari dunia yang penuh dengan kekerasan dan ketidakadilan.
Meskipun begitu, kita tidak boleh menyerah pada keputusasaan. Kita harus tetap berjuang untuk keadilan dan perdamaian, meskipun jalan yang harus kita tempuh mungkin sulit dan penuh dengan rintangan. Kita harus belajar dari kesalahan Eren dan tidak membiarkan dendam dan kebencian menguasai pikiran dan hati kita. Kita harus memilih untuk menjadi pribadi yang penuh kasih dan pengampunan, meskipun dalam situasi yang paling sulit sekalipun.
Jadi, meskipun kita mungkin tidak bisa sepenuhnya memahami mengapa Eren Yaeger menjadi jahat, kita dapat belajar dari perubahan drastis dalam karakternya. Kita dapat menggunakan pengalaman ini sebagai pengingat bahwa kita harus tetap kuat dalam menghadapi cobaan hidup, dan bahwa kita harus memilih jalan kebaikan dan perdamaian, bahkan di tengah-tengah kegelapan yang paling dalam sekalipun.