21 Hadits Tentang Keutamaan Akhlak Mulia

Mustafalan.com – Hadits tentang akhlak mulia. Setiap umat muslim diwajibkan untuk menunjung tinggi akhlak mulia. Berperilaku berbakti, berbuat baik kepada siapa saja, mengutamakan musyawarah, adalah beberapa contohnya.

Sikap terpuji dan akhlak mulia harus diutamakan dalam kehidupan, janganlah sekali-kali berpikir untuk mengikuti bisikan syaitan untuk menjalankan perbuatan tercela. Sebab, itu hanya akan menjerumuskan kita ke dalam azab dan dosa.
Sehingga, akhlak mulia harus diajarkan sejak masih dini. Terutama ketika di PAUD atau TK, guru-guru diwajibkan untuk mengajari murid-muridnya tentang akhlak mulia. Bisa mengambil pelajaran dari Al-Quran, maupun hadits shahih.
Di kesempatan ini, kami ingin memberikan beberapa daftar hadits dan dalil shahih tentang akhlak mulia. Anda bisa langsung menyimak ulasannya pada pembahasan lengkap yang kami tulis di bawah berikut ini.

Kumpulan Hadits Tentang Akhlak Mulia

Langsung saja tanpa banyak basa basi kembali, berikut adalah kumpulan daftar hadits dan dalil shahih tentang kewajiban dan keutamaan memiliki akhlak mulia dalam agama Islam, ditulis bahasa Arab, latin, dan artinya.

1. Keutamaan Akhlak Mulia

قال رسولُ اللهِ -صلى الله عليه وسلم- : “إِنَّ لِكُلِّ دِيْنِ خُلُقًا وَخُلُقُ الإسلامَ الْحَيَاءُ
Dari Anas bin Malik radhiallahu anhu, dia berkata, Nabi shallallahu alaihi was sallam, bersabda : “Sesungguhnya setiap agama memiliki akhlak, dan akhlak Islami adalah rasa malu.” (HR. Ibnu Majah)
إِنَّ اللهَ كَرِيْمٌ يُحِبُّ الْكَرَمَ وَمَعَالِيَ اْلأَخْلاَقِ وَيُبْغِضُ سِفْسَافَهَا
“Sesungguhnya Allah Maha Pemurah menyukai kedermawanan dan akhlak yang mulia serta membenci akhlak yang rendah (hina).” (HR. Bukhari, Muslim)
إنَّ مِنْ خِيَارِكُمْ أَحْسَنَكُمْ أَخْلاَقًا
“Sesungguhnya yang terbaik diantara kalian adalah yang terbaik akhlaknya.” (HR. Ahmad)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَكْمَلُ الْمُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا وَخِيَارُكُمْ خِيَارُكُمْ لِنِسَائِهِمْ خُلُقًا
“Orang mukmin yang paling sempurna keimanannya adalah ia yang memiliki akhlak terbaik. Yang terbaik diantara kalian adalah yang terbaik akhlaknya kepada pasangannya.” (HR. At Tirmidzi)
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ الْمُؤْمِنَ يُدْرِكُ بِحُسْنِ خُلُقِهِ دَرَجَاتِ قَائِمِ اللَّيْلِ صَائِمِ النَّهَارِ
Aisyah radhiallahu anha, ia berkata, “Aku mendengar Nabi shallallahu alaihi was sallam, berkata, ‘Sungguh orang-orang yang beriman dengan akhlak baik mereka bisa mencapai (menyamai) derajat mereka yang menghabiskan seluruh malamnya dalam shalat dan seluruh siangnya dengan berpuasa.” (HR. Ahmad)

2. Akhlak yang Baik

إِنَّ الْمُؤْمِنَ لَيُدْرِكُ بِحُسْنِ خُلُقِهِ دَرَجَةَ الصَّائِمِ الْقَائِمِ
“Sesungguhnya seorang mukmin akan mendapatkan kedudukan alli puasa dan halat dengan akhlak baiknya.” (HR. Abu Dawud)
عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَا مِنْ شَيْءٍ يُوضَعُ فِي الْمِيزَانِ أَثْقَلُ مِنْ حُسْنِ الْخُلُقِ وَإِنَّ صَاحِبَ حُسْنِ الْخُلُقِ لَيَبْلُغُ بِهِ دَرَجَةَ صَاحِبِ الصَّوْمِ وَالصَّلَاةِ
Abu Darda radhiallahu anhu, meriwayatkan, “Aku mendengar Nabi shallallahu alaihi was sallam berkata, ‘Tak ada yang lebih berat pada timbangan (mizan, pada hari pembalasan) dari pada akhlak yang baik. Sungguh orang yang berakhlak baik akan mencapai derajat orang yang berpuasa dan shalat.” (HR. At Tirmidzi)
عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا شَيْءٌ أَثْقَلُ فِي مِيزَانِ الْمُؤْمِنِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ خُلُقٍ حَسَنٍ وَإِنَّ اللَّهَ لَيُبْغِضُ الْفَاحِشَ الْبَذِيءَ
Dari Abu Darda’ radhiallahu anhu bahwasanya Nabi shallallahu alaihi was sallam bersabda, “Tidak ada sesuatu yang lebih berat dalam timbangan seorang mukmin kelak ada hari kiamat daripada akhlak yang baik. Sesungguhnya Allah amatlah murka terhadap seseorang yang keji lagi jahat.” (HR. Tirmidzi)
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْمُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ وَالْمُهَاجِرُ مَنْ هَجَرَ مَا نَهَى اللَّهُ عَنْهُ
“Orang muslim yang baik adalah yang muslim lainnya aman dari gangguan ucapan dan tangannya, dan orang yang hijrah (termasuk kelompok muhajirin) adalah yang meninggalkan apa-apa yang dilarang Allah.” (HR. Bukhari)
إِنَّ الرِّفْقَ لَا يَكُونُ فِي شَيْءٍ إِلَّا زَانَهُ وَلَا يُنْزَعُ مِنْ شَيْءٍ إِلَّا شَانَهُ
“Sesungguhnya kelembutan itu tidak berada pada sesuatu kecuali menghiasinya dan tidak dicabut dari sesuatu kecuali memperburuknya.” (HR. Muslim)
أَنَا زَعِيمٌ بِبَيْتٍ فِي رَبَضِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْمِرَاءَ وَإِنْ كَانَ مُحِقًّا وَبِبَيْتٍ فِي وَسَطِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْكَذِبَ وَإِنْ كَانَ مَازِحًا وَبِبَيْتٍ فِي أَعْلَى الْجَنَّةِ لِمَنْ حَسَّنَ خُلُقَهُ
“Aku adalah penjamin sebuah rumah di sekitar taman (Surga) bagi seseorang yang meniggalkan perdebatan walaupun ia benar, penjamin rumah ditengah Surga bagi orang yang meninggalkan dusta walaupun ia bercanda, juga menjadi penjamin sebuah rumah di Surga paling atas bagi orang yang memiliki akhlak yang baik.” (HR. Abu Dawud)

3. Sikap Terpuji

كاَنَ خُلُقُهُ الْقُرْآنَ
“Akhlak Rasulullah adalah Al Qur’an.” (HR. Muslim)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْإِيمَانُ بِضْعٌ وَسَبْعُونَ أَوْ بِضْعٌ وَسِتُّونَ شُعْبَةً فَأَفْضَلُهَا قَوْلُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَدْنَاهَا إِمَاطَةُ الْأَذَى عَنْ الطَّرِيقِ وَالْحَيَاءُ شُعْبَةٌ مِنْ الْإِيمَانِ (مسلم
Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi was sallam bersabda,“Iman itu lebih dari 70 atau 60 cabang, cabang iman tertinggi adalah mengucapakna ‘Laa ilaha illallaah’, dan ang terendah adalah menyingkirkan gangguan dari jalan, dan rasa (akhlak) malu merupakan sebagian dari iman.” (HR. Muslim)
حَدَّثَنَا قَتَادَةُ عَنْ أَنَسٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ
“Tidaklah seorang diantara kalian dikatakan beriman hingga ia mencinta untuk saudaranya apa-apa yang ia sukai untuk dirinya sendiri.” (HR. Bukhari)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ لَا يَأْمَنُ جَارُهُ بَوَائِقَهُ (مسلم
“Tidak akan masuk Surga orang yang tetangganya tidak aman dari gangguannya.” (HR. Muslim)
عَنْ أَبِي ذَرٍّ قَالَ قَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اتَّقِ اللَّهِ حَيْثُمَا كُنْتَ وَأَتْبِعْ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ
Dari Abu Dzar radhiallahu anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu alaihi was sallam pernah bersabda kepadaku, “Bertakwalah kamu kepada Allah dimana saja kamu berada dan ikutilah setiap keburukan dengan kebaikan yang dapat menghapuskannya, serta pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik.” (HR. At Tirmidzi)

4. Berbuat Baik

عَنْ جَابِرٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ مِنْ أَحَبِّكُمْ إِلَيَّ وَأَقْرَبِكُمْ مِنِّي مَجْلِسًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَحَاسِنَكُمْ أَخْلَاقًا وَإِنَّ أَبْغَضَكُمْ إِلَيَّ وَأَبْعَدَكُمْ مِنِّي مَجْلِسًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ الثَّرْثَارُونَ وَالْمُتَشَدِّقُونَ وَالْمُتَفَيْهِقُونَ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ قَدْ عَلِمْنَا الثَّرْثَارُونَ وَالْمُتَشَدِّقُونَ فَمَا الْمُتَفَيْهِقُونَ قَالَ الْمُتَكَبِّرُونَ
Dari Jabir radhiallahu anhu bahwa Rasulullah shallallahu alaihi was sallam bersabda  “Sesungguhnya diantara orang yang paling aku cintai dan tempat duduknya lebih dekat kepadaku pada hari Kiamat ialah orang yang akhlaknya paling bagus. Dan sesungguhnya orang yang paling aku benci dan paling jauh tempat duduknya darilu pada hari Kiamat ialah orang yang paling banyak bicara (berkata-kata yang tidak bermanfaat dan memeperolok manusia).” Para sahabat bertanya, ‘Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling banyak bicara itu?’ Nabi menjawab, ‘Yaitu orang-orang yang sombong.” (HR. Tirmidzi)
أَنَّ رَجُلًا قَالَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَوْصِنِي قَالَ لَا تَغْضَبْ فَرَدَّدَ مِرَارًا قَالَ لَا تَغْضَبْ
Seseorang berkata kepada Rasulullah shallallahu alaihi was sallam, ‘Nasihati aku.’ Beliau bersabda ‘Jangan marah.’ Beliau mengulang beberapa kali, ‘Jangan marah.’ (HR. Bukhari)
النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ مُنْكَرَاتِ الْأَخْلَاقِ وَالْأَعْمَالِ وَالْأَهْوَاءِ
Nabi shallallahu alaihi was sallam mengucapkan : ‘Allaahumma inni a’udzubika min munkaraatil akhlaaqu wal a’mali wal ahwaai’ (Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari berbagai kemunkaran akhlak, amal maupun hawa nafsu).’ (HR. At Tirmidzi)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ أَكْثَرِ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ الْجَنَّةَ فَقَالَ تَقْوَى اللَّهِ وَحُسْنُ الْخُلُقِ وَسُئِلَ عَنْ أَكْثَرِ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ النَّارَ فَقَالَ الْفَمُ وَالْفَرْجُ
Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu alaihi was sallam pernah ditanya tentang sesutu yang paling banyak memasukkan seseorang ke dalam Surga, maka beliaupun menjawab, ‘Takwa kepada Allah dan akhlak yang mulia.’ Dan beliau juga ditanya tentang sesuatu yang paling banyak memasukan orang ke dalam Neraka, maka beliau menjawab, ‘Mulut dan kemaluan.’ (HR. At Tirmidzi)
كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَحْسَنَ النَّاسِ خُلُقاً
“Rasulullah shallallahu alaihi was sallam adalah orang yang paling baik akhlaknya.” (HR. Bukhari, Muslim)
Kesimpulan
Sekian pembahasan singkat mengenai hadits tentang akhlak mulia, 10 hadits tentang akhlak terpuji, hadits tentang akhlak innama buistu, hadits tentang akhlak tercela, 10 hadits tentang akhlak rasulullah, hadits tentang adab, hadits tentang aqidah, berakhlak mulia, hadits tentang menyempurnakan akhlak.
Baca:
🔥 Trending:   5 Hadits Tentang Laki-laki yang Membuat Wanita Menangis