12 Hadits Tentang Keutamaan Menahan Amarah

Mustafalan.com – Hadits tentang menahan amarah. Setiap manusia dibekali kemampuan yang terbatas, tidak ada yang semurna salah satunya dalam hal menahan amarah. Bahkan orang penyabar sekalipun, mungkin bisa meluapkan emosinya seketika.

Saat kita menjumpai orang yang emosi dan marah-marah, kita harusnya membacakan doa menghilangkan amarah orang lain. Sebab dengan begitu syaitan-syaitan yang dari tadi membisikkan orang tersebut agar meluapkan emosi, bisa segera pergi.

Begitu pula dengan kita, ketika merasa amarah merasuki hati dan jiwa, cobalah membacakan doa agar hati tenang dan tidak gelisah. Insyaallah kita akan mampu menahan amarah dan tidak membuat keadaan menjadi lebih buruk.

Nabi Muhammad SAW pun menganjurkan kita untuk sebisa mungkin menahan amarah, sebab dengan demikian kita banyak mendapatkan keutamaan serta keselamatan. Apa saja? Ini telah banyak diulas dalam hadits dan dalil shahih tentang menahan amarah berikut ini.

Kumpulan Hadits Tentang Menahan Amarah

Tanpa banyak bicara ini itu lagi, langsung saja silahkan simak ulasan lengkap mengenai daftar hadits shahih tentang menahan amarah, bersikap sabar, dan tidak mudah marah. Dalam bahasa Arab, latin, dan artinya sesuai sunnah.

1. Hadist Larangan Marah

لَيْسَ الشَّدِيدُ بِالصُّرَعَةِ، إِنَّمَا الشَّدِيدُ الَّذِي يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ الْغَضَبِ

“Laysas syadiid bis shura’ati, innamas syadiidul ladzii yamliku nafsahu ‘indal ghadab.”

Artinya: “Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda: ‘Orang kuat itu bukanlah orang yang jago bergulat. Akan tetapi orang kuat adalah orang yang dapat menahan dirinya ketika marah.’ – Muttafaq ‘Alaih: Hadits Shahih Al-Bukhari nomor 6114 dan Muslim nomor 2609.”

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَجُلًا قَالَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : أَوْصِنِيْ ، قَالَ : (( لَا تَغْضَبْ )). فَرَدَّدَ مِرَارًا ؛ قَالَ : (( لَا تَغْضَبْ )). رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ

Artinya: “Dari Abu Hurairah ‎رضي الله عنه‎‎ bahwa ada seorang laki-laki berkata kepada Nabi ‎Muhammad SAW : “Berilah aku wasiat”. Beliau menjawab, “Engkau jangan marah!” Orang itu mengulangi permintaannya berulang-ulang, kemudian Nabi ‎صلى الله عليه وسلم bersabda: “La Tagh-Dhob; Jangan marah!”-H.R. Bukhari.

مَنْ كَظَمَ غَيْظًا وَهُوَ قَادِرٌ عَلَى أَنْ يُنْفِذَهُ دَعَاهُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَى رُؤُوْسِ الْخَلاَئِقِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُخَيِّرَهُ اللهُ مِنَ الْحُوْرِ الْعِيْنِ مَا شَاءَ

Artinya: “Barangsiapa menahan amarah padahal ia mampu melakukannya, pada hari Kiamat Allah k akan memanggilnya di hadapan seluruh makhluk, kemudian Allah menyuruhnya untuk memilih bidadari yang ia sukai.”

لاَ تَغْضَبْ وَلَكَ الْجَنَّةُ

Artinya: “Jangan kamu marah, maka kamu akan masuk Surga.”

2. Allah SWT Menahan Siksa

 عَنْ أَبِي عَمْرِو بْنِ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، عَنْ أَبِيهِ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ “مَنْ كَفَّ غَضَبَهُ كَفَّ اللهُ عَنْهُ عَذَابَهُ، وَمَنْ خزَنَ لِسَانَهُ سَتَرَ اللهُ عَوْرَتَهُ، وَمَنِ اعْتَذَرَ إلَى اللهِ قَبِلَ عُذْرَهُ

“Dari Abu Amr ibnu Anas ibnu Malik, dari ayahnya yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Barang siapa yang mengekang amarahnya, maka Allah menahan siksa-Nya terhadapnya. Dan barang siapa yang mengekang lisannya, maka Allah menutupi auratnya. Dan barang siapa yang meminta maaf kepada Allah, maka Allah menerima permintaan maafnya.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم، قال: “لَيْسَ الشَّدِيدُ بِالصُّرُعة، وَلَكِنَّ الشَّدِيدَ الَّذِي يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ الْغَضَبِ

“Dari Abu Hurairah r.a., dari Nabi Saw. yang telah bersabda: Orang yang kuat itu bukanlah karena jago gulat, tetapi orang kuat ialah orang yang dapat menahan dirinya di kala sedang marah.”

 جَارية بْنُ قُدامة السَّعْدِيُّ؛ أَنَّهُ سَأَلَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، قُلْ لِي قَوْلًا يَنْفَعُنِي وأقْلِل عَلَيَّ، لَعَلِّي أَعِيهِ. فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: “لَا تَغْضَبْ”. فَأَعَادَ عَلَيْهِ حَتَّى أَعَادَ عَلَيْهِ مِرَارًا، كُلُّ ذَلِكَ يَقُولُ: “لَا تَغْضَبْ

“Hariah ibnu Qudamah As-Sa’di yang menceritakan hadis berikut: Bahwa ia pernah bertanya kepada Rasulullah Saw. Untuk itu ia mengatakan, “Wahai Rasulullah, ajarkanlah kepadaku suatu nasihat yang bermanfaat bagi diriku, tetapi jangan banyak-banyak agar aku selalu mengingatnya.” Maka Rasulullah Saw. bersabda, “Kamu jangan marah.” Ia mengulangi pertanyaannya kepada Nabi Saw. berkali-kali, tetapi semuanya itu dijawab oleh Nabi Saw. dengan kalimat, “Kamu jangan marah.”

عَنْ حُمَيد بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ، عَنْ رَجُلٍ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: قَالَ رَجُلٌ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَوْصِنِي. قَالَ: “لَا تَغْضَبْ”. قَالَ الرَّجُلُ: فَفَكَّرْتُ حِينَ قَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا قَالَ، فَإِذَا الْغَضَبُ يَجْمَعُ الشَّرَّ كُلَّهُ

“Dari Humaid ibnu Abdur Rahman, dari seorang lelaki dari kalangan sahabat Nabi Saw. yang menceritakan:  Seorang lelaki bertanya, “Wahai Rasulullah, berwasiatlah untukku.” Nabi Saw. menjawab, “Kamu jangan marah.” Lelaki itu melanjutkan kisahnya, “Maka setelah kurenungkan apa yang telah disabdakan oleh Nabi Saw. tadi, aku berkesimpulan bahwa marah itu menghimpun semua perbuatan jahat.”

عَنْ جَدِّي عَطِيَّةَ -هُوَ ابْنُ سَعْدٍ السَّعْدِيُّ، وَقَدْ كَانَتْ لَهُ صُحْبَةٌ-قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وسلم: “إنَّ الْغَضَبُ مِنَ الشَّيْطَانِ، وإنَّ الشَّيْطَانَ خُلِقَ مِنَ النَّارِ وإنَّمَا تُطْفَأُ النَّارُ بِالماءِ، فَإذَا أُغْضِبَ أحَدُكُمْ فَلْيَتَوضَّأْ

“Telah menceritakan kepadaku ayahku di hadapan kakekku (yaitu Atiyyah ibnu Sa’d As-Sa’di) yang berpredikat sebagai sahabat, bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: ‘Sesungguhnya marah itu perbuatan setan, dan setan itu diciptakan dari api, dan sesungguhnya api itu hanya dapat dipadamkan dengan air. Karena itu, apabila seseorang di antara kalian marah, hendaklah ia berwudu’.”

3. Balasan Orang Sabar

عَنْ رَجُلٍ مِنْ أَبْنَاءِ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، عَنْ أَبِيهِ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عليه وسلم: “مَنْ كَظَمَ غَيْظًا وَهُوَ قَادِرٌ عَلَى أنْ يُنْفِذَه مَلأهُ اللهُ أَمْنًا وَإيمانًا

“Imam Abu Daud mengatakan, telah menceritakan kepada kami Uqbah ibnu Makram, telah menceritakan kepada kami Abdur Rahman (yakni Ibnu Mahdi), dari Bisyr (yakni Ibnu Mansur), dari Muhammad ibnu Ajlan, dari Suwaid ibnu Wahb, dari seorang lelaki anak seorang sahabat Rasulullah Saw., dari ayahnya yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Barang siapa yang menahan amarah, sedangkan dia mampu mengeluarkannya, maka Allah memenuhi rongganya dengan keamanan dan iman.”

قَالَ الْإِمَامُ أَحْمَدُ: حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يَزيد، حَدَّثَنَا سَعِيدٌ، حَدَّثَنِي أَبُو مَرْحُوم، عَنْ سَهْل بْنِ مُعَاذ بْنِ أَنَسٍ، عَنْ أَبِيهِ؛ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: “مَنْ كَظَمَ غَيْظًا وَهُوَ قَادِرٌ عَلَى أَنْ يُنْفِذَه، دَعَاهُ اللهُ عَلَى رُؤُوسِ الْخَلائِقِ، حَتَّى يُخيرَهُ مِنْ أيِّ الْحُورِ شَاءَ

“Imam Ahma’d mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnu Yazid, telah menceritakan kepada kami Sa’id, telah menceritakan kepadaku Abu Marhum, dari Sahl ibnu Mu’az ibnu Anas, dari ayahnya, bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Barang siapa menahan amarah, sedangkan dia mampu untuk melaksanakannya, maka Allah kelak akan memanggilnya di mata semua makhluk, hingga Allah menyuruhnya memilih bidadari manakah yang disukainya. Hadits diriwayatkan Imam Abu Daud, Imam Turmuzi, dan Imam Ibnu Majah.”

عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: “مَا تَجَرَّعَ عَبْدٌ مِنْ جُرْعَةٍ أَفْضَلَ أَجْرًا مِنْ جُرْعَةِ غَيْظٍ كَظَمَهَا ابْتِغَاءَ وَجْهِ اللَّهِ

“Dari Ibnu Umar r.a. yang menceritakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Tiada suatu regukan pun yang ditelan oleh seorang hamba dengan pahala yang lebih utama selain dari regukan amarah yang ditelan olehnya karena mengharapkan rida Allah.”

Kesimpulan

Demikian ulasan singkat mengenai daftar hadits nabi tentang menahan amarah, hadits jangan marah, niscaya bagimu surga, hadits jangan marah latin dan artinya, ayat al-qur’an tentang emosi, hadits orang yang kuat menahan marah, hadits tentang marah lebih baik diam, hadits larangan marah tulisan latin, hadis jangan marah.

Baca:

Tinggalkan komentar