4 Hadits Tentang Menyantuni Anak Yatim Beserta Artinya

Mustafalan.com – Hadist tentang menyantuni anak yatim. Yatim berasal dari bahasa Arab yang artinya seseorang yang tidak memiliki ayah. Berbeda dengan piatu yang artinya seseorang yang tidak memiliki ibu lagi.

Anak yatim merupakan anak yang dalam Islam harus disantuni, sebab mereka belum bisa mencukupi kebutuhan sehari-harinya, sementara sang ibu jika masih hidup biasanya tidak memiliki kemampuan yang cukup untuk mencari nafkah.

Di pembahasan sebelumnya, kami juga telah menjelaskan salah satu cara menyantuni anak yatim adalah dengan mengusap kepalanya. Ketika mengusap kepala anak yatim, jangan lupa membaca doa mengusap kepala anak yatim.

Selain melalui usapan kepala, kita juga bisa menyantuni mereka dengan memberi sumbangan. Hal ini juga telah banyak disebutkan dalam hadist-hadist shahih mengenai menyantuni anak yatim yang akan kami bagikan secara lengkap di sini.

Daftar Hadits Tentang Menyantuni Anak Yatim

Tanpa banyak basa basi lagi, langsung saja silahkan simak pembahasan lengkap mengenai daftar kumpulan hadist shahih yang menjelaskan tentang menyantuni anak yatim. Silahkan simak pembahasan dan ulasan lengkapnya di bawah ini.

1. Hadits Riwayat Imam Bukhari

عَنْ سَهْلٍ بْنِ سَعْدٍ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ” أَنَا وَكَافِلُ الْيَتِيمِ فِي الْجَنَّةِ هَكَذَا ، وَأَشَارَ بِالسَّبَّابَةِ وَالْوُسْطَى وَفَرَّجَ بَيْنَهُمَا شَيْئًا

Artinya:

“Dari Sahl bin Sa’ad r.a berkata: “Rasulullah SAW bersabda: “Saya dan orang yang memelihara anak yatim itu dalam surga seperti ini.” Beliau mengisyaratkan dengan jari telunjuk dan jari tengahnya serta merenggangkan keduanya.”

Daud a.s berkata: “Bersikaplah kamu kepada anak yatim sebagaimana seorang bapak yang penyayang.”

“Dari Abu Hurairah r.a berkata: Rasulullah SAW bersabda: Saya dan orang yang memelihara  anak yatim di surga, seperti ini (sambil merenggangkan jari telunjuk dan jari tengah).”

2. Hadits Riwayat Imam Muslim

كَافِلُ الْيَتِيمِ لَهُ أَوْ لِغَيْرِهِ أَنَا وَهُوَ كَهَاتَيْنِ فِي الْجَنَّةِ وَأَشَارَ مَالِكٌ بِالسَّبَّابَةِ وَالْوُسْطَى

Artinya:

“Orang yang menanggung (mengasuh) anak yatim miliknya atau milik orang lain, aku dan dia seperti dua jari ini di surga.” Malik (perowi hadits) mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengah.” (HR. Muslim)

3. Hadits Riwayat Thabrani

مَنْ ضَمَّ يَتِيْمًا بَيْنَ أَبَوَيْنِ مُسْلِمَيْنِ فِيْ طَعَامِهِ وَ شَرَابِهِ حَتَّى يَسْتَغْنِيَ عَنْهُ وَجَبَتْ لَهُ الْجَنَّةُ

Artinya:

“Diriwayatkan oleh Abu Ya’la dan Thobrani, Shahih At Targhib Al Albani bahwa: “Barang siapa yang mengikutsertakan seorang anak yatim di antara dua orang tua Muslim, dalam makan dan minumnya, sehingga mencukupinya maka ia pasti masuk surga. Terdapat seorang lelaki datang kepada Nabi Muhammad SAW untuk mengeluhkan kekerasan hatinya. Nabi pun bertanya padanya: sukakah kamu? Jika hatimu menjadi lunak dan kebutuhanmu dapat terpenuhi? Kasihilah anak yatim dengan mengusap mukanya, serta berilah makan dari makananmu, maka niscaya hatimu menjadi lunak dan kebutuhanmu dapat terpenuhi.”

4. Hadits Riwayat Ahmad dan Abu Dawud

ياَ سَائِبُ انْظُرْ أَخْلاَقَكَ الَّتِيْ كُنْتَ تَصْنَعُهَا فِيْ الجْاَهِلِيَّةِ فَاجْعَلْهَا فِيْ اْلإِسْلاَمِ. أَقْرِ الضَّيْفَ و أَكْرِمِ الْيَتِيْمَ وَ أَحْسِنْ إِلَى جَارِكَ

Artinya:

“Wahai Saib, perhatikanlah akhlak yang biasa kamu lakukan ketika kamu masih dalam kejahiliyahan, maka laksanakanlah pula dalam keislaman. Jamulah tamu, muliakanlah anak yatim dan berbuat baiklah kamu pada tetanggamu.”

Kesimpulan

Sekian pembahasan lengkap mengenai hadist tentang menyantuni anak yatim, hadits tentang menyayangi anak yatim latin, hadits sedekah anak yatim, hadis sahih tentang anak yatim, ayat al-qur’an tentang anak yatim, hadits tentang anak yatim diriwayatkan oleh, cara menyantuni anak yatim, kelebihan memuliakan anak yatim, keistimewaan anak yatim.

Baca:

Tinggalkan komentar