Mustafalan.com – Niat tata cara puasa dzulhijjah dan doa berbuka. Bulan dzulhijjah merupakan bulan yang sangat istmewa karena selain merupakan bulan yang terdapat salah satu hari raya umat Islam, pada bulan dzulhijjah ada banyak ibadah puasa sunnah yang bisa ditunaikan.
Salah satunya ialah puasa 10 hari pertama di bulan dzulhijjah, menjelang hari raya kurban pada tanggal 10 dzulhijjah. Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa puasa dzulhijjah merupakan ibadah puasa sunnah yang tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah SAW.
Nabi Muhammad saja tidak pernah lalai menjalankan puasa 10 hari menjelang hari raya idul adha ini, tentu pasti karena keutamaan dan manfaatnya yang amat besar. Puasa dzulhijjah sangat istimewa karena menjadi puasa untuk menyempurnakan hari raya idul adha.
Selain puasa dzulhijjah ada juga puasa yang amat dianjurkan dilaksanakan pada bulan ini, yakni puasa arafah yang jatuh pada tanggal 9 dzulhijjah sehari sebelum lebaran kurban berlangsug. Namun di sini kita hanya akan membahas mengenai puasa dzulhijjah saja.
Untuk penjelasan mengenai puasa arafah dan tarwiyah silahkan Anda bisa buka halaman berikut ini bila ingin mengetahui niat, tata cara, doa bacaan, manfaat dan keutamaan dari berpuasa pada bulan dzulhijjah : puasa arafah.
Bacaan Niat Puasa Bulan Dzulhijjah
Kalimat niat puasa dzulhijjah sama seperti niat puasa sunnah pada umumnya. Karena hukumnya sunnah maka dalam lafadz niatnya terdapat kata sunnatal sedangkan waktu membacanya bisa dimulai sejak setelah sholat isya hingga berakhir waktu sahur.
Jika Anda adalah tipe orang yang susah bangun, maka gunakanlah alarm agar tidak ketinggalan sahur. Namun untuk mengantisipasi kemungkinan yang paling buruk, maka sebaiknya kita membacanya tepat sebelum tidur saja.
Puasa masih bisa diteruskan meskipun tidak bangun dan makan sahur, yang penting telah membaca niat pada waktu yang telah ditentukan. Berbeda halnya dengan meskipun makan sahur namun lupa membaca niat puasa, maka puasa tidak dihitung sebagai amalan ibadah.
Berikut adalah lafadz bacaan doa niat puasa bulan dzulhijjah bahasa Arab, tulisan latin dan artinya atau terjemahan Indonesia sesuai sunnah dan hadits shahih.
Nawaitu shauma syahri dzil hijjati sunnatan lillahi ta’ala.
Artinya:
“Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah karena Allah Ta’ala.”
Tata Cara Puasa Bulan Dzulhijjah
Puasa di bulan dzulhijjah bisa dilaksanakan mulai tanggal 1 dan waktunya berlangsung selama 10 hari. Namun karena berbenturan dengan puasa arafah dan tarwiyah, maka kita boleh melaksanakannya selama 7 hari saja.
Sehingga pada dua hari berikutnya kita dapat menjalani ibadah puasa sunnah lainnya. Puasa selama 10 hari di bulan dzulhijjah menjadi salah satu dari empat ibadah puasa sunnah yang tidak pernah dilewatkan Baginda Rasul, berikut dalilnya diambil dari riwayat Siti Hafshah R.A.
Ada empat macam yang tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah SAW yaitu Puasa Asyura (10 Muharram), puasa 10 hari (di bulan Dzulhijjah), puasa 3 hari pada setiap bulan, dan salat dua rakaat sebelum salat subuh.
Puasa dzulhijjah diawali dengan niat kemudian bangun dan makan sahur sekitar pukul 3 hingga jam 4 dinihari. Waktu sahur berakhir pada saat imsak, yakni sekitar 5-10 menit sebelum masuk waktu sholat subuh.
Imsak juga menandakan bahwa matahari telah terbit di timur. Dan pada waktu itu jugalah umar muslim yang menjalankan ibadah puasa di bulan dzulhijjah sudah harus menahan diri dari lapar, haus dan hal-hal yang membatalkan puasa.
Adapun hal yang dapat membuat ibadah puasa batal antara lain keluarnya air mani bagi laki-laki, haid dan nifas bagi perempuan, hilang akal sehat, muntah disengaja, ataupun melakukan perbuatan maksiat melalui penglihatan, pendengaran dan perbuatan.
Puasa berakhir ketika adzan maghrib berkumandang. Jangan lupa membaca doa berbuka dan usahakan tidak menunda-nunda. Minuman yang baik untuk menyambut berbuka puasa adalah minuman hangat sedangkan manakannya ialah makanan yang ringan dan tidak pedas.
Kesimpulan
Baca :