3 Hadits Tentang Kebudayaan dan Peradaban

Mustafalan.com – Hadits tentang kebudayaan. Indonesia memiliki banyak kepulauan, dipisahkan oleh laut dan merupakan salah satu negara terluas di dunia. Indonesia juga memiliki 3 satuan waktu yang melambangkan betapa luasnya negara ini.

Tidak heran jika di Tanah Air ada banyak kebudayaan tersebar. Kebudayaan ini meliputi banyak macam, tergantung daerah masing-masing. Selain itu Indonesia juga menyerap beberapa kebudayaan dari barat dan timur, termasuk Arab Saudi.
Islam salah satunya. Meski merupakan agama, namun Islam juga dapat disebut budaya karena ada kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan atas dasar kewajiban. Seperti berkerudung, tarawih, witir, silarurahmi saat lebaran, dan masih banyak lagi.
Sebagai seorang Islam dan Indonesia, kita harus menjaga budaya tersebut jangan sampai luntur termakan perkembangan zaman. Kita harus selalu melestarikan kebudayaan, seperti yang disebutkan dalam hadits dan dalil shahih tentang kebudayaan di bawah ini.

Daftar Hadits Tentang Kebudayaan

Langsung saja berikut adalah daftar kumpulan hadits shahih tetang kebudayaan dan peradaban dalam bahasa Arab, latin, dan artinya atau terjemahan Indonesia. Bacaan lafadz dan teks hadits ini kami rangkum dari berbagai sumber, silahkan simak.

1. Budaya Pernikahan

‘Aisyah Radhiyalahu ‘anha menceritakan: “Sesungguhnya pernikahan pada masa jahiliyah ada empat macam. Pernikahan sebagaimana yang dilakukan oleh orang-orang sekarang. Yaitu seseorang datang meminang wanita atau anak gadis kepada walinya, lalu ia memberi mahar kepadanya kemudian menikahinya”.

2. Syariat Islam

باب وُجُوبِ امْتِثَالِ مَا قَالَهُ شَرْعًا دُونَ مَا ذَكَرَهُ صلى الله عليه وسلم مِنْ مَعَايِشِ الدُّنْيَا عَلَى سَبِيلِ الرَّأْىِ 
Artinya, “Bab Kewajiban Mengikuti Sabda Nabi yang Berupa Syariat, Bukan Pernyataan Beliau tentang Kehidupan Dunia Menurut Pendapatnya. (Lihat: Abû al-Hajjâj Muslim, Saḥiḥ Muslim, [Beirut: Dâr al-Jîl, t.t], j. 7, h. 95)

3. Budaya dalam Minum

سَأَن ُْنُك ب يالَيِن م َََْب ٍب أَخ ْهَوُْنابََنَََْب ير أَخ ياهو الطَّ ُيِن أَب َّدثَ َو ح ُي ٍك أَنَّه الَين م ْيس ب َأَن َْنَ ع ةَين أَيِب طَلْح ْبا ََّّللي يدْبَين ع ْبَقَْحيسإَْنعاَل ق ا يح َ َّرَا ْْل َْنبَةَدْيَبُعَي أََب يقُْت أَس ُْكن َْنبََّ أُِب ََ و ةَطَْلح َأََب َوَْد قَرَْمَّن ا ْْل ياَل إ ََقٍت ف آْمَُهأََت ٍَر ف ََتْ َيضي ٍخ و َفْنيمااَب ٍَب َشر َْكع اَهْرْكسي اَفَّةي رَا ْْل يهيذَََل ه يإُْمقَُسأَن ََ َي ةَو طَلْح ُاَل أَب ََقَ ْت ف يمرُحيلَفْيِبَس اَُهتْبََ َضر ا ف َا ٍس لَن َرْهيََل م يْ ُت إ ُمَقْت ف ََ َك َّسر ََّّت ت َحيه
Dan telah menceritakan kepadaku Abu At Thahir telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Malik bin Anas dari Ishaq bin Abdullah bin Abu Thalhah dari Anas bin Malik bahwa dia berkata, “Saya pernah menuangkan minuman dari Fadlikh (minuman yang terbuat dari campuran kurma muda) dan Tamr (minuman yang terbuat dari kurma) kepada Abu Ubaidah bin Jarrah, Abu Thalhah dan Ubay bin Ka’ab, tiba-tiba seseorang datang kepada mereka sambil berkata, “Sesungguhnya khamr telah diharamkan.” Lantas Abu Thalhah berkata, “Wahai Anas, berdirilah! Ambil dan pecahlah bejana (khamr) ini.” Kemudian saya mengambil gentong milik kami dan saya pukul bawahnya hingga pecah.”
Kesimpulan
Itu dia beberapa daftar hadits dan dalil shahih tentang kebudayaan, hadits tentang kebudayaan islam, kebudayaan yang tidak bertentangan dengan islam, sikap islam terhadap kebudayaan, contoh kebudayaan islam, contoh kebudayaan yang tidak bertentangan dengan agama islam, kebudayaan islam pdf, makalah islam dan kebudayaan, kebudayaan dalam islam.
Baca:
🔥 Trending:   5 Hadits Tentang Menabung dalam Islam