Niat Tata Cara Puasa Tasua dan Asyura Bulan Muharram

Mustafalan.com – Niat tata cara puasa tasua dan asyura bulan muharram. Muharrom adalah bulan pertama dalam penanggalan hijriyah atau kalender Islam. Maka dari itu, bulan ini disebut-sebut sebagai bulan yang sangat mulia untuk umat Islam.

Karena sangat istimewa, pada bulan ini banyak sekali anjuran untuk mengamalkan ibadah baik dengan cara memperbanyak dzikir dan membaca ayat suci al-quran maupun dengan melaksanakan puasa sunnah.

Puasa sunnah yang dilaksanakan pada bulan Muharram adalah puasa tasua dan asyura atau biasa disebut juga dengan puasa ‘syura. Kedua puasa ini dilakukan pada tanggal 9 dan 10 muharram dan merupakan puasa yang sangat dianjurkan sesuai dalil yang shahih.

تصريح بأنه أفضل الشهور للصوم

Artinya:
“Hadis ini menegaskan bahwa Muharam adalah bulan yang paling utama untuk puasa.”
– (Syarh Shahih Muslim, 8/55).

Mengapa muharram menjadi bulan yang sangat utama untuk menunaikan ibadah puasa sunnah? Karena pada bulan tersebut, tepatnya tanggal 10 muharram banyak peristiwa besar umat Islam yang pernah terjadi.

Diantaranya adalah pada tanggal sepuluh muharram merupakan hari di mana manusia pertama di muka bumi, Nabi Adam AS meminta maaf dan bertaubat kepada Allah SWT untuk pertama kalinya pasca diturunkan dari surga.

Pada artikel ini kita akan membahas teks bacaan niat puasa tasua dan asyura serta cara mengerjakannya, meliputi waktu, kapan dimulai, apa yang harus dihindari saat berpuasa dan masih banyak lagi. Silahkan disimak.

Bacaan Doa Niat Puasa Tasua dan Asyura

Hal pertama yang perlu dilakukan untuk memulai ibadah puasa adalah membaca niat terlebih dahulu. Niat puasa tasua dapat dibaca pada malam tanggal 8 muharram dan puasanya dilakukan pada tanggal 9 muharram.

Sedangkan untuk niat puasa asyura dilafalkan pada malam hari tanggal sembilan bulan muharram dan kemudian ibadah puasanya dilakukan mulai terbit fajar hingga terbenam matahari pada tanggal sepuluh muharram.

Masing-masing puasa memiliki bacaan niat yang berbeda. Tergantung dari nama puasa itu sendiri, apakah tasua atau asyura. Untuk lebih jelasnya, silahkan baca bacaan niat puasa tasua dan asyura bahasa arab, latin dan artinya berikut.

1. Niat Puasa Tasua

niat puasa tasua

Berikut adalah teks, tulisan niat puasa tasua bahasa Arab, latin dan artinya atau terjemahan Indonesia.

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَا سُوعَاء لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnatit Tasu‘a lillahi ta‘ala.

Artinya:
“Aku berniat puasa sunah Tasu‘a esok hari karena Allah SWT.”

2. Niat Puasa Asyura

niat puasa asyura

Berikut ini adalah lafadz bacaan niat puasa asyura teks Arab, tulisan latin dan terjemahan Indonesia atau artinya.

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ ِعَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnatil asyura lillahi ta‘ala.

Artinya:
“Aku berniat puasa sunah Asyura esok hari karena Allah SWT.”

3. Niat Puasa Tasua dan Asyura Digabung

Ada pula niat puasa tasua dan asyura gabungan. Jadi, untuk membacanya dapat dilakukan satu kali saja tepatnya pada waktu puasa pertama, yakni tanggal 8 muharram sebelum melaksanakan puasa pada hari berikutnya.

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَا سُوعَاء أو عَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an ada’i sunnatit Tasu‘a awil asyura lillahi ta‘ala.

Artinya:
“Aku berniat puasa sunah Tasu’a atau Asyura hari ini karena Allah SWT.”

Tata Cara Menunaikan Puasa Tasua dan Asyura

Pada tanggal 10 muharram zaman dahulu terjadi peristiwa yang sangat dikenang oleh umat Islam, yakni berlabuhnya kapal Nabi Nuh di bukit Zuhdi setelah berlayar sekian lama karena banjir bandang yang membumihanguskan kaum Nabi Nuh AS yang durhaka.

Kemudian yang tak kalah bersejarah adalah tenggelamnya Fir’aun beserta pasukannya yang tengah memburu Nabi Musa AS melewati laut merah yang terbelah. Naas, ketika berada di tengah tiba-tiba laut merah menyatu kembali sehingga Fir’aun dan pasukannya menghilang seketika.

Maka dari itu melaksanakan puasa tasua dan asyura adalah sunnah yang sangat dianjurkan. Apabila mengerjakan maka akan mendapat fadhilah, khasiat, keutamaan, keistimewaan dan faedah yang amat banyak.

Jika ada yang bertanya kapan puasa tasua dan asyura dikerjakan? Maka jawabannya telah dijelaskan di atas bahwa puasa tasua dilakukan pada tanggal 9 muharram sedangkan puasa asyura sehari setelahnya.

Puasa ini dilakukan sama seperti puasa biasa yakni dengan menahan lapar, haus dan hal-hal yang bisa membatalkan pahala puasa itu sendiri maka dari itu, ketika berpuasa kita harus bisa menjaga pandangan, pendengaran dan perbuatan.

Hal-hal yang tidak boleh dilakukan pada saat hari puasa antara lain marah, melakukan zina mata dan perbuatan, mengatakan hal-hal kotor, menguping pembicaraan orang ain, menggunjing, bertindak melakukan perbuatan tercela dan masih banyak lagi.

Selain itu hal yang dapat menimbulkan dosa saat puasa adalah berhubungan suami istri di siang hari, keluar air mani dengan sengaja, muntah disengaja, keluar dari agama Islam atau murtad dan juga hilang akal sehat atau gila.

Kesimpulan

Itulah penjelasan singkat mengenai niat tata cara puasa tasua dan asyura di bulan muharram sesuai sunnah dan hadits yang shahih. Semoga penjelasan pada artikel ini bermanfaat dan jangan lupa baca artikel Islami lainnya di blog berikut.

Baca :

Tinggalkan komentar