Tata Cara Doa Niat Sholat Wajib dan Sunnah yang Benar

Mustafalan.com – Tata cara mengerjakan doa niat sholat wajib dan sunnah. Ada dua macam sholat yang bisa dikerjakan, yakni sholat wajib/fardhu dan sholat sunnah. Untuk tata cara atau panduan mengerjakannya, tidak ada perbedaan yang berarti.

Ibadah sholat dimulai dari membaca niat, mengucapkan takbiratul ikhram hingga mengucap salam pada rakaat terakhir. Membaca tahiyat awal setiap dua rakaat sekali dan membaca tahiyat akhir pada rakaat terakhir, tidak melihat apakah itu rakaat kedua, ketiga dan keempat.

Pada dasarnya, sholat merupakan jembatan bagi kita untuk menghadap Allah SWT. Oleh karena itu, tidak pantas bila mengerjakannya dengan hadats dan najis yang menempel di badan atau tubuh. Bersucilah terlebih dahulu dengan berwudhu untuk membersihkan hadats kecil dan mandi wajib untuk membersihkan hadats besar.

Sholat dikerjakan dengan cara menghadap kiblat, yakni Ka’bah yang berada di kota Mekkah. Karena kita di Indonesia, maka arah kiblat adalah ke barat dengan sedikit condong sekitar 3-5 derajat ke arah barat daya. Jadi, tidak benar-benar ke arah barat, melainkan serong sedikit.

Bacaan doa sholat juga tidak boleh diucapkan sembarangan, ada panduan dan tuntunannya. Karena sholat merupakan serangkaian kegiatan membaca doa yang digabungkan dengan gerakan-gerakan khusus untuk beribadah kepada Allah SWT. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah tata cara sholat wajib dan sunnah mulai dari doa niat sampai salam penutup.

Membaca Niat Sholat

Berikut adalah lafadz atau bacaan doa niat sholat secara umum, baik sunnah atau wajib dalam bahasa Arab, latin dan terjemahan Indonesia.

Usholli (jenis sholat) (nama sholat) (jumlah rakaat) Mustaqbilal Qiblati Adaa-an Lillahi ta’aala.

Artinya:
“Aku niat melakukan (jenis sholat) (nama sholat) (jumlah rakaat, sambil menghadap qiblat, saat ini, karena Allah ta’ala.”

Jenis sholat bisa dibaca dengan fardlol untuk yang mengerjakan sholat fardhu seperti subuh, dzuhur, ashar, maghrib dan isya. Bisa juga dibaca dengan sunnatan untuk yang mengerjakan sholat sunnah seperti sholat istikharah, taubat, gerhana dan sebagainya.

Membaca Takbiratul Ihram

Takbiratul ikhram merupakan bacaan “Allahu Akbar.” yang diucapkan dengan gerakan kedua tangan diangkat setinggi kepala bagi laki-laki dan setinggi leher bagi perempuan karena menggunakan mukena agar bagian bawah tidak terbuka.

Membaca Doa Iftitah

Doa iftitah dibaca setelah takbiratul ikhram dengan gerakan tangan menyilang di depan dada. Ada beberapa perbedaan pandangan mengenai bacaan doa iftitah yang benar. Berikut ini adalah lafadz doa iftitah berbunyi allahuakbar kabiro yang diajarkan di sekolah-sekolah.

اللهُ اَكْبَرُ كَبِرًا وَالْحَمْدُ لِلهِ كَشِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلًا . اِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَالْااَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا اَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ . اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلهِ رَبِّ الْعَا لَمِيْنَ . لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَبِذَ لِكَ اُمِرْتُ وَاَنَ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ .

Allaahu akbaru kabiira walhamdulilaahi katsiro, wa Subhaanallaahi Bukratawn wa’ashiila, innii wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas samaawaati wal ardha haniifan musliman wamaa anaa minal musyrikiin. Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi Rabbil ‘aalamiina. Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa anaa minal muslimiin.

Artinya:
“Allah maha besar dengan sebesar besarnya. Segala puji yang sebanyak banyaknya bagi Allah. Maha Suci Allah pada pagi dan petang hari. Aku menghadapkan wajahku kepada Tuhan yang telah menciptakan langit dan bumi dengan segenap kepatuhan dan kepasrahan diri, dan aku bukanlah termasuk orang orang yang menyekutukanNya. Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah kepunyaan Allah, Tuhan semesta alam, yang tiada satu pun sekutu bagiNya. Dengan semua itulah aku diperintahkan dan aku adalah termasuk orang orang yang berserah diri.”

Membaca Surat Al-Fatihah

Selanjutnya adalah membaca surat al-fatihah sebanyak satu kali dengan lafadz dan bacaan yang telah kita ketahui bersama, yakni sebagai berikut.

الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيم

مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ

إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ

اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ

صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ

Alhamdu lilla_hi rabbil ‘aalamin. Ar Rahmaanirrahiim. Maaliki yaumiddiin. Iyyaaka na’budu wa iyyaaka nasta’iin. Ihdinash-shirraatal musthaqiim. Shiraathal ladziina an’amta ‘alaihim ghairil maghduubi ‘alaihim waladh-dhaalliin.

Artinya:
“Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam, Yang Maha Pengasih, Lagi Maha Penyayang, Pemilik hari pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.”

Surat ini dibaca setelah doa iftitah. Namun berbeda jika mengerjakan sholat sunnah idul fitri dan idul adha, sebelum membaca surat alfatihah membaca bacaan takbir sebanyak 7 kali pada rakaat pertama dan 5 kali pada rakaat kedua. Begitu pula ketika mengerjakan surat tasbih, membaca bacaan tasbih 10-15 kali terlebih dahulu.

Membaca Surat Al-Quran

Setelah itu, bacalah salah satu surat al-quran, boleh pendek atau panjang. Namun biasanya untuk mempersingkat waktu bagi yang buru-buru, yang dibaca adalah surat pendek. Berbeda jika mengerjakan sholat jumat atau sholat ied, lebih sering membaca suratan panjang.

Ruku’ dan Berdoa

Ruku’ adalah gerakan sholat dengan membungkukkan setengah badan ke arah depan. Kedua tangan ditempelkan pada lutut sambil membaca lafadz doa berikut sebanyak tiga kali pada setiap gerakan ruku’.

سُبْحَانَ رَبِّىَ الْعَظِيمِ

Subhaana robbiyal ‘adhiimi wabihamdih.

Artinya:
“Maha Suci Tuhanku yang Maha Agung dan segala puji bagi-Nya.”

I’tidal dan Berdoa

I’tidal adalah gerakan berdiri kembali setelah melakukan ruku’. Diawali dengan mengucapkan shami’allahuliman khamidah, kemudian membaca doa i’tidal berikut ini sebanyak satu kali.

رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَىْءٍ بَعْدُ

Rabbanaa Lakal Hamdu Mil’us Samaawati Wa Mil’ul Ardhi Wa Mil ‘Umaasyi’ta Min Syai’in Ba’du.

Artinya:
“Wahai Tuhan kami, segala puji bagiMu, sepenuh langit dan sepenuh bumi dan sepenuh apa-apa yang Engkau kehendaki setelah itu.”

Sujud Dua Kali dan Berdoa

Setelah itu lakukanlah sujud dengan cara menempelkan kepala dan kedua telapak tangan sejajar di lantai. Tidak lupa baca doa berikut sebanyak tiga kali, sama seperti ketika ruku’.

سُبْحَانَ رَبِّىَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ

Subhaana robbiyal ‘a’la wabihamdih.

Artinya:
“Mahasuci Tuhanku yang Mahatinggi dan segala puji bagi-Nya.”

Duduk di Antara Dua Sujud dan Berdoa

Gerakan posisi duduk dilakukaan di antara dua sujud, yakni dengan membaca bacaan berikut ini. Gerakan ini disebut juga dengan gerakan duduk iftirasy.

رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَارْحَمْنِيْ وَاجْبُرْنِيْ وَارْفَعْنِيْ وَارْزُقْنِيْ وَاهْدِنِيْ وَعَافِنِيْ وَاعْفُ عَنِّيْ

Rabbighfirlii warhamnii wajburnii warfa’nii warzuqnii wahdinii wa ‘aafinii wa’fu ‘annii.

Artinya:
“Ya Allah, ampunilah aku, kasihanilah aku, cukupilah aku, angkatlah derajatku, berikanlah rejeki kepadaku, berikanlah petunjuk kepadaku, berilah kesehatan kepadaku dan ampunilah aku.”

Membaca Doa Tahiyat Awal

Tahiyat awal dibaca pada setiap dua rakaat sekali dan juga pada rakaat terakhir jika rakaat terakhir dalam sholat adalah rakaat ketiga seperti pada sholat maghrib dan witir. Berikut adalah bacaannya.

اَلتَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ ِللهِ. اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ. اَلسَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِيْنَ. أَشْهدُ اَنْ لاَإِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ

At-tahiyyaatul mubaarakatush shalawaatuth thayyibaatulillaahi. Assalaamu ‘alaika ayyuhan-nabiyyu wa rahmatullaahi wa barakaatuhu. Assalaamu ‘alainaa wa ‘alaa ‘ibaadillaahish-shaalihiina. Asyhadu an laa ilaaha illallaahu wa asyhadu anna Muhammadar Rasuulullaahi.

Artinya:
“Segala kehormatan, keberkahan, rahmat dan keselamatan, serta kebaikan hanyalah kepunyaan Allah. Keselamatan, rahmat dan berkah dari Allah semoga tetap tercurah atasmu, wahai Nabi (Muhammad). Keselamatan, rahmat dan berkah dari Allah semoga juga tercurah atas kami, dan juga atas seluruh hamba Allah yang sholeh. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah.”

Membaca Doa Tahiyat Akhir

Doa takhiyat akhir dibaca setelah tahiyat awal pada rakaat terakhir, baik jika rakaat terakhirnya adalah rakaat kedua, ketiga atau keempat. Silahkan baca bacaan berikut ini.

اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَرَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فِى الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

Allohumma solli ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad, kamaa sollaita ‘alaa aali ibroohim, wa baarik ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad, kamaa baarokta ‘alaa aali ibroohim, fil ‘aalamiina innaka hamiidummajiid.

Artinya:
“Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan keselamatan untuk Nabi Muhammad. Dan juga limpahkanlah rahmat dan keselamatan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana telah Engkau limpahkan rahmat dan keselamatan kepada Ibrahim dan kepada keluarga Ibrahim. Limpahkanlah keberkahan kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah melimpahkan keberkahan kepada Ibrahim dan kepada keluarga Ibrahim. Di seluruh alam semesta, sesungguhnya Engkau adalah Maha Terpuji lagi Maha Agung.”

Mengucap Salam

Setelah membaca tahiyat akhir, dilanjutkan dengan mengucap dua kali salam dengan gerakan kepala menengok ke kanan terlebih dahulu kemudian menengok ke kiri kemudian. Bacaan salam adalah sebagai berikut:

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ

Assalaamu Alaikum Wa Rahmatullah.

Artinya:
“Semoga keselamatan dan rahmat Allah dilimpahkan kepadamu.”

Kesimpulan

Itulah panduan, tuntunan, gerakan dan tata cara sholat dilengkapi dengan doa dan niat sholat sunnah serta wajib dalam bahasa arab, latin beserta artinya atau terjemahan Indonesia. Tata cara sholat tersebut berlaku bagi yang mengerjakan sholat 2, 3 atau 4 rakaat.

Baca :

Tinggalkan komentar